Category Archives: tentang keluarga

LOVE YOU EVERY WOMAN IN THE WORLD !

Standar

Halo teman-teman gue mau posting tentang Pekerjaan Wanita nih, yang tadi malem baru gue twitt di @applescheeks 😉

ayo siap-siap calon suami orang dan calon istri orang !! haha

Ini semua berdasarkan pandangan dari aku aja yah, pandangan setiap orang beda. Dan mengandung humor juga. So enjoy! ( ื▿ ืʃƪ)

 

1. Career Woman

karir2

Wanita karir, pasti banyak cewek yang pengen kerja di luar, misal kerja kantoran, jadi dokter, polwan, arsitek, programmer, teknisi, dll

Belajar giat untuk meraih cita-cita sedari kecil sedari masa-masa remaja dan sekolah, kepuasan tersendiri menggapai mimpi

Ingin menikmati hasil jerih payah sendiri, membahagiakan dan membalas kebaikan ortu, dan tentunya siapa saja ingin mandiri secara finansal

Wanita Karir yg sudah menikah, harus bs bagi waktu, untuk keluarga, dan kerja. Tergantung JAM nya juga sih, sama pinter2nya bagi waktu

Gimana ya girls kalau Suami berpendapat kalian harus meninggalkan pekerjaan,cita-cita slama ini, padahal lg meniti karir tuh

banyak alasan, seperti waktu yang kurang untuk keluarga, urusan anak2, jadi Suami saja yg berkewajiban mencari nafkah

Bisa sj girls kalian berpendapat “ini adl passionku,cita2ku selama ini. Kendalikan ego. Saya jg ingin bntu keuangan keluarga kecil kita”

“hey istri itu hrs nurut sm suami! ” #eeaa adegan kyk di sinetron -.-. Ambil jalan tengah dong..

Wanita blh brkarir asal jam krja masi dibwh suami,tetap ngurus rmh tangga. Ngurus suami dan anak.Suami psti Setuju! Y kn calon suami? 😉

 

2. Business Woman

Career-Woman-or-Home-Maker

Wanita berbisnis. Keren banget ya. Tangguh! Kesannya hebat dan ulet. Mengalami jatuh bangun tetap semangat!

Ada juga nih pengusaha cewek yang gesit dari lajang sampe nikah teteppp usaha. :). Tapi gimana kalo kejadiannya lain gini? —>

-Suami : “aahh usaha itu butuh modal gede,drmana uangnya?!” istri : “modal kan bisa dari kecil-kecil dulu mas” (y)

-Suami : “usaha juga butuh sewa tempat?” Istri : “kan bisa dari rumah, jualan di rumah atau kliling” Suami : “gak gengsi?” :O

“kamu yakin bisa? Kamu yakin slalu semangat? Ga lupa urus suami dan anak?” #eeaa jawab tegas “iyaa mas” sambil rayu minta modal 😀

Menurut survey, jika suami ga ngijinin istrinya berkarir di luar, dia bakal ngijinin kalian usaha di rumah biar urusan suami dan anak lancar

Setuju juga sih, asalkan kasi modal #ngarep XD. Modal dikit-dikit gapapa, ga boleh gengsi, harus ulet, semangat!

Saran : bisa buka kios kecil, bisa dagang keliling atau titipin ke toko-toko, atau bisnis online. Bikin olshop misalnya

Business woman bisa ada 2 macem. karena 1. Sebuah Pilihan atau 2. Tuntutan. 😉 apa aja deh yang penting proses n hasil halal

Mau Wanita Karir atau Wanita Berbisnis sama aja. Yan penting bs bagi waktu. Keluarga tetaplah Prioritas utama 😉 #tumbenbener

 

3. Housewife

rumah_tangga

Ibu Rumah Tangga. Pekerjaan yagn sangat mulia. Bahkan ga mudah. Pagi sampai waktu tidur, kerja terus :). Housewife = Wanita hebat

Banyak Suami yang ingin istrinya jadi Ibu Rumah Tangga (IRT), karena urusan rumah tangga beres dan anak-anak terpantau #mungkin

Eh iya loh. Pertumbuhan dan perkembangan anak sangat penting! Aku juga bercita-cita bs bersama anak dengan quality time yang bagus

jangan pernah ngremehin pekerjaan IRT yah, kadang ada loh yang menyepelekan. Dikiranya mudah apah? (-_-“).

Suami “enaknya jadi mamah ga capek kerja seharian kayak papah, cuma di rumah ngurus anak ngurus rumah”

Eitsss coba deh posisi dibalik, ga kuat deh *gantung suami dipohon cabe* :P. Haha

Misal: Suami kerja jam 7.00 – 16.00. Istri jam 5.00- waktu tidur. istri yang baik angun tidur sblm yang lain bangun,tidur setelah yang lain tidur

IRT : bangun tidur, siapin sarapan, mandiin anak. Trus cuci piring, baju. Nyapu+ngepel. Masak makan siang. Ngajarin anak belajar. Masak makan malam

Yakin deh masi banyak lagi. Rutinitas setiap keluarga berbeda. 😀 yang pnting suami dan istri saling menghargai aja. Selesai 😉

Ibuku seorang IRT. perjuangan dan pengorbanannya <3. Itu ga mudah. 🙂 Love you mom! Ga bisa bayangin kalo ibuku terlalu sibuk diluar 🙂

Jangan dikira ya IRT juga kadang ngerasa bosen n jenuh dengan rutinitasnya tiap hari 😦

Solusi : kembangkan Hobi kalian girls, trus bisa juga usaha kecil-kecilan. Ibuku juga. Jadi gak ngerasa jenuh. Hidup lebih berwarna. 😉

Bisa doing something with children. Atau jalan-jalan ke rumah sodara/temen silaturahmi.

Ok #kesimpulan nya semua hal ada resiko. Semua kerjaan ada kelebihan dan kekurangannya. Tinggal gimana kita bisa cari solusi terbaiknya 😉

 

oiya kemaren gue habis ikut paguyuban wali murid kelas 6, wakilin kakak gue, buat wali murid in Sasa ponakan gue,

banyak bahas tentang perkembangan belajar anak, susah nya juga, harus perbaiki pola belajar, juga ada yang protes sama ngeluh tentang beberapa guru yang ngajarnya kurang memuakan alias mengecewakan wali murid serta anak-anak, ok abaikan, gue juga diem aja dengerin haha, walopun Sasa juga ngeluh XD

Seruuu!! sambung rasa antar wali murid terhadap guru XD

sekarang aku lebih tau tentang pentingnya pendidikan bagi IRT yang membimbing anak-anaknya belajar. 🙂

So GAK SETUJU sama sekali ada orang bilang “cewe ngapain sekolah tinggi-tinggi, nantinya jg di Dapur!”

di Jepang rata-rata IRT itu lulusan S1/S2, gue baca di artikel blog, ihh keren kan??

sebagai ibu rumah tangga pendidikan juga penting, sekolah itu pasti ada gunanya, ya itu buat TRANSFER ILMU, gak semata-mata buat Ijazah aja ;), *gue akhirnya nyadar juga hehe*

ibunya pinter anaknya juga tambah pinter, cara mendidik n mengajari, eh tapi bukan berarti IRT yang pendidikan rendah ga bisa mendidik yaaa..

ibu gue lulusan SD, bisa mendidik gue sama kakak gue, adek gue sebagai anak yang bener, rajin belajar, n lucuuu selalu ahaha ga nyambung 😀

yah.. yang jelas, IRT itu pekerjaan yang mulia, gak boleh meremehkan yaaa :), bagi suami, ataupun anaknya si IRT itu sendiri 🙂

*tumben si ai bener* #PLAKKK

ya udah sih,

buka artikel gilak gue yang lain yahh ahaha :*

gudbay :*

cipok satu-satu *basah

LOVE YOU EVERY WOMAN IN THE WORLD !

 

note : klik pada gambar untuk sumber gambar

ingin berbisnis di rumah, online maupun offline bisa dilakukan dimana saja klik disini

ingin membeli obat herbal untuk berbagai penyakit dan harga terjangkau di http://distroherbal.com/

contact :

sms : 085743966613

twitter : @applescheeks

parents vs goal

Standar

“kerjakan apa yang kamu sukai, maka kamu akan bahagia”

 

akhirnya bom itu meledak setelah setahun aku menunggu-nunggu saat-saat itu.. ya kemarin aku melakukan ujian pendadaran tugas akhir di kampusku. itu sangat menegangkan pada awalnya sampai aku harus bolak-balik ke kamar mandi, mau muntah dan sebagainya. mungkin itu semua karena rasa tegangku… tapi entah mengapa itu semua hilang sekejap saat aku melakukan presentasi di depan dua pengujiku.

aku tidak akan bercerita panjang bagaimana dan apa saja isi dari ujianku itu, yang jelas, pada awal dan akhirnya dosenku bertanya, “apakah anda akan mengulang jika mendapat nilai C?” aku kaget kenapa seperti ini aku takut sekali… apakah aku akan mendapat C? aku gugup dan aku berkata ya aku akan mengulangnya. setelah itu aku disuruh membuat pernyataan dan tanda tangan jika nilaiku C akan mengulang…

setelah semua berakhir satu jam lebih, waktu yang cukup lama.. aku takut sekali… apa aku akan mengulang.. ternyata pada saat pengumuman aku mendapat B, tidak terkira rasa bahagiaku.. aku segera telpon bapak mengabarkan semuanya… beliau tertawa.. “kali aja kamu dapetnya A”

aduh.. mendapat nilai B saja aku sudah sangat bersyukur pak..

ini bukan sebuah akhir namun ini adalah sebuah awal dari hidup ku yang baru, hidup yang sebenarnya, dunia pekerjaan…

aku pernah berpikir.. bagaimana rasanya dunia itu.. dunia yang diharuskan diri kita bertanggungjawab atas pekerjaan yang kita pilih, memeras keringat untuk mendapatkan hasil jerih payah kita…

pernahkah kalian merasa bingung?

inilah saat aku bingung dan bimbang.. aku akan bekerja dimana..

pernahkah kalian bertanya “apa cita-cita kalian yang harus kalian capai?”

sebuah cita-cita, bukan seorang anak kecil yang ditanya, kamu pengen jadi apa kalo besar nanti?

pengen jadi dokter, pengen jadi pilot, pengen jadi presiden!!

hmmm… anak kecil polos kini sudah bukan anak ingusan yang merengek minta permen, seseorang yang sudah berdiri di ambang pintu perjalanan hidupnya, apakah ia akan berhasil? atau akan gagal dalam meraih cita-citanya, masa depannya? tergantung prosesnya kupikir..

aku ingin menjadi stylish dan editor di fashion magazine, aku ingin jadi penjual boneka handmade, aku ingin  menjadi desainer grafis, aku ingin menjadi pengisi rubrik majalah, aku ingin kerja di belakang layar pertelevisian, aku ingin menjadi pengusaha, aku ingin bekerja di kantoran.. tapi aku ingin bekerja bebas,, tanpa aturan, tanpa seragam…

apakah aneh? aku punya keinginan sebanyak itu? 🙂

banyak sekali yang ingin kucapai dalam hidup, dalam umurku yang sebulan lagi menginjak 22 tahun… aku ingin membahagiakan orang tuaku, mereka istimewa,.. aku ingin tinggal bersama mereka, menemani masa tua mereka, merawat mereka, bertukar cerita dan pendapat tentang hal-hal yang kutemui setiap hari…

tapi apakah bisa, dengan mimpi-mimpi yang ingin kurajut itu, aku tetap tinggal bersama mereka di sebuah kota kecil kelahiranku, yang kurang menjanjikan untuk mengabulkan cita-citaku??

sangat sulit kurasa, tapi.. pertimbangan bahwa orangtua adalah segalanya, aku tidak ingin menyesal…

Ya Alloh.. tolong beri aku jalan…

apakah aku harus hidup dengan pekerjaan yang tak kusukai,.. bertahan seperti itu…

padahal hidup cuma sekali, dan aku masih muda…

terkadang aku berpikir, aku masih muda dan butuh pengalaman… mencari uang… meraih cita-citaku, mandiri dan hidup bahagia…

that’s the GOAL!!

 

 

IBU

Standar

“ibu…

aku menyayangimu..

sepenuh jiwaku.”

“Tidak ada kata-kata yang cukup untuk mengungkapkan rasa terimakasihku. untuk semua yang telah ibu lakukan untukku ketika aku sedang tumbuh dewasa.
 Aku benar-benar menghargaimu dan mengagumimu, meskipun aku selalu malu-malu mengekspresikan diriku sendiri ketika aku tersentuh oleh semua perhatian dan kasih sayangmu, ibu..
aku belajar banyak tentang kehidupan darimu.. i love you..”

Beberapa hari yang lalu, ibu menelponku. beliau khawatir tentang kesehatanku. menanyakan banyak hal, tentang ujian terakhirku, dan kesehatanku. beliau mengatakan “ai.. kamu ingat jangan makan es, jangan makan coklat. ingat lho.. makan sayur yang banyak..kamu jangan lupa makan 3 kali sehari.. “aku hanya menjawab iya, iya dan iya…

“ai..kapan pulang buat terapi lagi?” “sesudah ujian pendadaran mungkin bu, do’akan ya bu.. semoga lancar.. amin..” dan beliau mengamini…

seperti biasa ucapan salam di akhir telepon.. dan aku membalasnya, kemudian melanjutkan aktivitasku di depan layar komputer.

kemarin lusa..

ibu teman kostku, vita.. biasa menelponku jika telpon vita tidak diangkat atau susah dihubungi. beliau sangat mencemaskan anaknya. aku angkat telepon.

“halo?”

terdengar suara diseberang dengan nada khawatir.

“halo?? ai.. ai.. ada vita kah?”

“oh..vita nya lagi keluar bu..lagi beli maem sama deby..”

“oh.. ai tidak ikut kah? sendirian?” sambil tertawa ramah sekali..

jujur aku menyukai suaranya yang lembut dan keibuan..

“enggak bu.. saya di kost aja, nanti maem bareng di kost sama-sama”

“oh gitu.. tapi vita sehat kan nak?”

“iya bu, vita sehat, baik-baik aja..”

“kamu juga sehat kan ai?”

“alhamdulillah bu..” beliau ramah sekali.. penuh perhatian.

“oh iya.. besok kalo vita wisuda, dateng ya nak.. ibu pengen ketemu kamu..”

“iya.. bu..  tentu saja” sambil tertawa kami berbincang..

“aduh.. ibu itu sering diceritain sama vita lho.. nak ai sering sakit-sakitan.. kasian banget katanya..”

aku hanya diam mendengarkan, aku pikir vita perhatian juga ya.. tak terlihat dengan tingkahnya yang cuek. sebenarnya adalah seorang teman yang sangat peduli dengan sahabatnya..

“banyak makan sayuran ya nak, minum air putih yang banyak… biar gak sakit..”

suaranya, penuh perhatian dan kasih sayang layaknya ibu kepada anak kandungnya.. aku sangat terharu, aku sangat menyukainya..

aku merasakan, beliau seperti ibuku saja yang penuh kehangatan..

“iya bu terimakasih banyak..” aku pun menanyakan keadaan keluarga apakah baik-baik saja, dan alhamdulillah…

aku merasakan sebuah perhatian yang tulus.. dari seorang ibu, ibu sahabatku.

entah mengapa..aku ingin bertemu dengan beliau.

semoga suatu hari nanti bisa mengobrol lebih banyak dengan bertatap muka..

dan aku sendiri sekarang mengerti..

“ada suatu hal yang tidak bisa dibeli di dunia ini, ketulusan..”

dan.. aku menemukan suatu yang baru..

“seorang ibu tidak hanya yang melahirkan, tidak hanya yang membesarkan, namun seorang ibu bisa datang kapan saja dari bibir yang tulus..”

Keluarga dan Sahabat Baru

Standar

Kemampuan untuk memperhatikan merupakan satu hal yang memberikan arti dan makna hidup yang paling dalam. Pablo Casals

Kita tidak hanya harus mnemberikan apa yang kita miliki; kita juga harus memberikan diri kita. Desire-Joseph Mercier

 

Ketika bapak tua itu datang bertamu, aku bingung.. Dia itu siapa? Dia datang dengan seorang anak kecil yang cantik dan lucu, cucunya. Aku bertanya kepada ibu, “itu siapa bu?”

“Beliau itu sudah beberapa kali ke sini, beliau korban si jeruk”

Aku langsung ingat, peristiwa Si Jeruk, itu terjadi pada tanggal 4 Januari 2006, tepatnya di Dukuh Gunungraja, Desa Sijeruk, Kecamatan Banjarmangu, Banjarnegara. Siapa yang tidak miris, tanah longsor itu menyebabkan ratusan rumah rusak dan ratusan orang tertimbun tanah, serta puluhan orang meninggal. Seingatku dari berita waktu itu, aku masih kelas 1 SMA.

“Kasian sekali bu..” bibirku bergetar, ya itulah ucapanku pertamakali saat mendengar ternyata beliau, orang tua itu adalah saksi dari peristiwa mengenaskan itu, pada saat beliau akan buang hajat dan shalat subuh beliau berangkat ke kali, mengajak cucu perempuannya itu, sedangkan istrinya masih tidur dirumah, beserta anak dan menantunya juga.

Yang aku tangkap dari cerita ibu, beliau akan melaksanakan shalat subuh bersama cucunya, posisi beliau ada di atas dari pedesaan itu. Mungkin kali tersebut ada di dataran lebih tinggi. Ada suara gemuruh keras sekali, beliau menengok ke sana kemari, dan tak terduga, tanah tiba2 longsor, tapi anehnya, kata beliau.. Tanah itu longsornya tidak melorot ke bawah, namun melompat dan menimbun desa Si Jeruk. Peristiwa yang aneh aku pikir, wallahualam.

Naas nya selain kehilangan tempat tinggal, beliau kehilangan seluruh keluarganya, hanya beliau dan cucu nya tersayang. Tapi di desa lain masih ada sanak saudara. Alhamdulillah. Walaupun beliau sedih atas musibah yang terjadi, beliau tetap semangat manjalani hidup demi cucunya.

Ya beliau yang sudah renta, karena tidak mau merepotkan sanak saudaranya, menumpang di rumahnya. Beliau berjalan bersama cucunya, untuk meminta bantuan ke rumah2 di desa-desa. Meminta bantuan seikhlasnya. Namun, beliau tidak mau diberi uang, jadi ibu dan bapak memberi beras.

Bapak berkata kepada beliau, “Datanglah ke sini di setiap anda butuh sesuatu, dan teman untuk bicara

Oh.. bapak.. Aku terharu mendengarnya,

Suatu saat pada saat aku liburan semester pulang ke rumah, beliau bersama cucunya yang berumur 4-5 tahun tersebut datang, kami menyambutnya dengan suka cita. Aku membuatkannya kopi, dan beliau bercerita tentang banyak hal bersama bapak dan ibu. Aku senang, itulah awal dari persahabatan mereka..

Aku pun ikut mendengarkan dan bersedagurau. Setidaknya ini semua akan sedikit menghiburnya.

Aku sedih, membayangkan ada di posisi beliau.. Aku berdo’a semoga beliau selalu sehat, dan cucunya tumbuh menjadi anak yang baik.

Beliau masih sering datang beberapa waktu kemudian, beliau bilang tidak mau dikasihani dan datang ke rumah karena meminta beras. Tapi, lebih dari itu, karena ingin mengobrol bertukar pikiran..Terutama dengan bapak dan ibu. Ya aku tau, bukan hanya sekedar beras atau makanan saja yang beliau butuhkan, namun seseorang untuk berbagi. Merasakan arti sebuah persahabatan dan manisnya keluarga.

Aku belajar dari peristiwa ini betapa berartinya sebuah keluarga. Ketika kehilangan itu benar2 sangat berat.

Aku belajar dari bapak bahwa pentingnya saling dukung dan saling bantu antar sesama, saling mengasihi dan berbuat baik antar sesama. Karena tepukan tangan di bahu dan punggung sebagai sandaran bagi beberapa orang sangat dibutuhkan. 

Namun, sekarang sudah jarang bahkan tidak pernah, kami penasaran di mana beliau dan cucunya sekarang. semoga selalu dalam lindunganNYA. amin..

silakan baca berita si Jeruk : http://posko-jenggala.org/index.php?option=com_content&view=article&id=61:longsor-banjarnegara&catid=76:jawa&Itemid=77

Dua Piring Nasi Panas

Standar

Seribu kata tidak akan meninggalkan kesan yang begitu dalam dibandingkan dengan satu perbuatan.” Henrik Ibsen

 

Malam itu, kami sekeluarga makan, aku, bapak ibu dan kedua adikku. Seingatku waktu itu aku masi menjadi siswi Sekolah Menegah Pertama. Ya kami makan, tidak taunya nasi tinggal sedikit, tapi masih cukup untuk makan kami berlima.

Sebenarnya nafsu makan seorang remaja sepertiku sedang besar-besarnya, sehingga aku masih merasakan lapar, demikian juga dengan adik kedua ku. Aku makan lauk yang banyak pula. bapak bertanya, “kalian masih lapar?”

“Ya pak..” aku menjawab berharap ada nasi lagi.

“Sebentar bapak buatkan”

Aduh.. sebenarnya aku tidak tega dan merasa bersalah. Kenapa aku tidak melarang.. ah tapi biarkan saja. Bapak menanak nasi, sementara ibu sudah tidak mau melakukan apapun karena sudah lelah oleh tugas ibu rumah tangga seharian. Beliau tiduran di depan televisi. Sedangkan aku tiduran karena sudah mengantuk, jam menunjukkan pukul 10 malam.

Ya aku sudah mengantuk sekali, adikku juga sudah tidur mungkin.

Beberapa saat kemudian sekitar setengah jam lebih. bapak membangunkanku,

“Katanya masih lapar? Itu nasinya sudah matang”

Pada waktu itu kami belum punya rice cooker untuk membuat nasi dengan praktis jadi masih memakai kayu bakar untuk menanak nasi. Ya, kami memang tinggal di sebuah desa di sebuah kota yang sepi.

Aku berpikir sejenak, aku mengantuk dan rasa lapar itu sudah tidak lagi terasa sama sekali.

Aku ingin tidur.. cuma itu.

Tapi aku merasa bersalah, tepatnya kasihan terhadap bapak ku yang sudah susah payah menanak nasi malam2 seperti itu, hanya demi mengisi perut anak-anaknya yang lapar. Adikku sudah bermimpi mungkin, aku segera bangun.

Jujur waktu itu aku sudah kenyang, karena banyak lauk yang aku makan sebagai pengganti nasi.Tapi ada rasa tak enak di sana.Aku menuju meja makan, di sana sudah tersedia 2 piring nasi yang panas.

Bapak menyajikannya untuk kami. “Bangunkan adikmu mungkin masih lapar”

“Tidak usah pak, dia sudah lelap tidur”

Aku makan nasi itu dengan tempe sisa makan malam tadi, dengan perut kenyang aku berusaha makan lagi.

Aku merasa kekenyangan sudah tidak kuat padahal nasi masih setengah piring, tapi aku harus makan, aku segera menghabiskannya.

Ya, terimakasih bapak. kau mengajarkanku tentang perhatian dan kepedulian terhadap keluarga. Kau melakukan hal kecil itu yang sangat menyentuh hatiku. Dan aku belajar untuk menghargai setiap perbuatan dan sikap baik dari orang lain kepadaku, karenamu.

Setelah malam itu, kadang sebelum tidur aku sering teringat “kau menanak nasi malam-malam untuk kami.” Dan sampai saat ini aku mengingat dan menuliskannya.. Aku menangis setiap mengingatnya seperti saat ini.

Terimakasih Bapak,